Beberapa orang menganggap Bahasa Indonesia ini cukup mudah. Sebabnya bahasa Indonesia adalah Bahasa fonetik. Maksudnya kalau sesuatu kata bisa diucapkan, kata itu bisa ditulis. Sistem mengeja dan sistem pengucapkan itu tetap. Bahasa Indonesia tidak ada ‘tense’ dan ‘gender’ seperti bahasa Inggris dan bahasa Perancis. Kata kerja tidak harus diganti bila mau berbicara tentang masa lalu atau masa depan. Lagipula, Bahasa Indonesia memakai aksara Roman. Beginilah bahasa Indonesia cukup mudah. Tetapi aspek-aspek yang disebutkan itu tidak lengkap. Bahasa apapun ada kesulitan yang unik.
Dalam Bahasa Indonesia, prefix dan suffix-nya bisa membuat pelajar bahasa sangat bingung dan merupa salah satu kesulitan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Kata kerja, waktu ditulis, harus ada ‘me-‘ atau ‘ber-‘ didepannya. Tambahan ‘me-‘ itu harus disesuaikan dengan abjad pertama kata kerja itu. Kalau suffix ‘-kan’ ditambah di belakangnya, artinya berubah.
Lagipula, seperti bahasa lain, bahasa lisan dan bahasa tulisan berbeda. Dalam bahasa lisan, orang-orang sudah mengerti walaupun hanya kata dasar dipakai. Tetapi di dalam teks atau tulisan formal, semua prefix dan suffix dipakai sesuai dengan tata bahasa. Bahasa Indonesia juga ada ‘kata gaul’ seperti ‘gue’, ‘kok’ dan banyak akronim yang harus dipelajari lebih dalam. Contohnya, kata ‘cersil’ ini tidak bisa ditemukan di kamus karena ini akronim dari ‘cerita silat’.
Beginilah, Bahasa Indonesia bisa menjadi sulit untuk orang asing. Oleh karena banyak ‘kata gaul’ mengaitkan kebudayaan suku-bangsa, belajar Bahasa apapun harus belajar kebudayaannya juga. Nanti, kalau anda bertanya apakah Bahasa Indonesia mudah? Saya akan menjawab “Bahasa apapun ada kesulitan yang unik. Sekaligus, Bahasa Indonesia ada pesona yang tidak bisa dibandingkan dengan bahasa lain”